Seluruh Desa di Banyuwangi Terapkan E-Village Budgeting - Kota Gandrung

Tuesday, March 1, 2016

Seluruh Desa di Banyuwangi Terapkan E-Village Budgeting

Pemkab Banyuwangi terus melakukan peningkatan pelayanan publik hingga ke tingkat desa. Salah satunya dengan menerapkan sistem E-Village Budgeting, yaitu sistem penganggaran desa yang terintregrasi dalam jaringan atau online. Sistem ini telah diterapkan di 189 desa  di Banyuwangi.

Sistem ini bertujuan untuk menciptakan transparansi penganggaran dan monitoring pembangunan di pelosok desa. Dan nanti akan tersambung antara keuangan dan pembangunan tingkat desa dengan tingkat kabupaten. Sehingga dalam pemenfaatan anggaran dapat sesuai dengan aturan dan tepat sasaran.

Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo, e-Village Budgeting di Banyuwangi terdiri atas tiga bagian, yaitu perencanaan, tata kelola, dan evaluasi. Sistem ini memangkas mata rantai penyusunan anggaran secara manual di level desa. Melalui cara ini, pencairan anggaran juga mudah terpantau. ”Pencairan anggaran terkontrol. Setiap dana turun, langsung disinkronkan. Kegiatan yang ada juga tersusun rapi sesuai rencana dan anggaran. Jika program belum tuntas tidak bisa dicairkan. Ini bisa mengantisipasi penyimpangan sekaligus ini ikhtiar memberi perlindungan bagi perangkat desa mengingat anggarannya besar,” ujarnya.

Namun demikian, sistem ini juga harus didukung dengan keispaan perangkat desa. Oleh karena itu seluruh perangkat desa harus selalu berbenah untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan sistem ini. Menurut Bupati Azwar Anas, saat awal penerapannya memang sering terjadi kesalahan. ”Alhamdulillah, sejak diterapkan tahun lalu dengan segala trial and error-nya, kini penerapan e-village budgeting semakin rapi. Ada satu atau dua kendala, itu wajar karena kita semua sama-sama belajar. Kita terus benahi dan sempurnakan,” ujar Anas.

”Akhir pekan lalu, para bendahara desa dan operator sistem ini di-update lagi kemampuannya di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD). Saya kunjungi mereka. Saya lihat mereka sangat bersemangat, meski sistem ini menggiring kita pada hal-hal baru di luar kebiasaan. Meski seharian kucel memelototi sistem ini agar lancar, mereka tetap antusias,” kata Anas.







Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda