Kotagandrung.com - Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat pagi (26 Mei). Informasi ini disampaikan langsung oleh Presiden PP Muhammadiyah Haedar Nasir.
Tokoh yang akrab disapa Buya Syafii itu meninggal dunia saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Meski belum jelas penyakit apa yang dideritanya selama ini, Buya Syafii mengaku sempat mengalami sesak napas sebelum dirawat di rumah sakit.
Kepala Bagian Pemeriksaan Kesehatan RS Siloam Surabaya, Vania Wijaya mengatakan, sesak napas bisa dialami siapa saja, terutama akibat penurunan fungsi paru-paru dan beberapa organ lain yang umum terjadi pada Lansia.
Namun, penurunan fungsi paru-paru, jantung, dan organ lainnya biasanya tidak mengganggu aktivitas dan tidak mengharuskan orang lanjut usia untuk berobat.
"Kalau mengganggu aktivitas, bisa jadi itu pertanda adanya gangguan organik lainnya, mulai dari paru-paru hingga jantung hingga ginjal," kata Vania saat dihubungi oleh media, Jumat (27/27).5).
Vania juga menjelaskan bahwa sesak napas bisa menjadi tanda awal kelainan pada organ lama, organ baru, atau infeksi pada orang lanjut usia.
Selain itu, sesak napas pada lansia juga dapat terjadi karena faktor psikologis, kecemasan atau beberapa kondisi medis yang dialami.
“Perlu dicatat bahwa pasien lanjut usia atau geriatri lebih rentan terhadap gangguan psikologis,” katanya.
Beliau menyarankan agar lansia melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, terutama bagi pasien yang berisiko terkena penyakit khusus. Skrining ini juga harus dilakukan sejak dini, pada usia 35 atau 40 tahun.
“Dan prosesnya dilakukan minimal enam bulan sekali atau setahun sekali,” ujarnya.
Sumber : cnnindonesia.com